Tulungagung-Pelita.
SDN 1 Tambakrejo Kecamatan Sumbergempol
Kabupaten Tulungagung, pada tahun ini mendapatkan bantuan untuk
rehabilitasi/perbaikan untuk tiga loka (ruang) dari DAK tahun anggaran 2012. Dalam pelaksanaannya, proses rehab SD ini disinyalir kurang transparan, hal ini
sesuai dengan informasi dari beberapa sumber Pelita yang menjelaskan bahwa,
dalam pelaksanaan rehab pihak sekolah SDN1 Tambakrejo tidak melibatkan komite
sekolah baik dalam musyawarah maupun pelaksanaannya.
Saat dikonfirmasi Pelita, Abdul
Rozik selaku komite sekolah membenarkan tentang hal itu, “Betul, memang kami
sebagai komite SDN 1 Tambakrejo tidak diajak musyawarah ataupun dilibatkan sama
sekali dalam pelaksanaan rehab ruang SD”, terangnya. Abdul Rozik menambahkan “sampai-sampai
kami tidak diberi tahu kalau sekolah mendapatkan bantuan rehab, apa lagi
jumlahnya, kalau kami memang sudah tidak dianggap lagi sebagai komite lebih
baik kami mundur saja sebagai komite”, paparnya. Tidak berhenti sampai disitu,
Abdul Rozik juga mengatakan, “Kalau kepala sekolah yang dulu-dulu setiap ada
bantuan proyek selalu terbuka, tetapi kepala sekolah yang baru ini betul-betul
tertutup”,pungkasnya.
Nursiah selaku Kepala SDN 1
Tambakrejo ketika dikonfirmasi pelita beberapa hari lalu terkait tidak
dilibatkannya komite sekolah dalam pelaksanaan proyek rehab berseloroh, “Tolong
jangan konfirmasi kesaya, karena dalam rehab SD ini semua yang bertanggungjawab
adalah Iklanudin yang merupakan koordinator rehab SD se-Kecamatan Sumbergempol”,celotehnya.
Sementara itu, Iklanudin saat
dikonfirmasi seolah membantah, dan mengatakan, “semua itu tidak benar, kami
hanyalah sebagai koordinator atau yang mewakili SD yang dapat rehab, yang
tujuannya kalau ada rapat atau informasi dari Diknas atau UPTD, kalau memang
ada masalah terkait rehab SD itu tanggungjawab masing-masing sekolah, bukan
tanggung jawab kami” jelasnya kepada Pelita.
Masyarakat Tambakrejo berharap kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten Tulungagung untuk turun tangan terkait adanya dugaan rebah SDN 1
Tambakrejo yang dianggap tidak transparan dan terkesan tertutup, memang selayaknya
komite sekolah lebih banyak dilibatkan dalam musyawarah disetiap
kegiatan-kegiatan sekolah. (Pdi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar