MADURA
– Stok BBM bersubsidi jenis premium dan solar di
Sumenep mulai langka. Beberapa SPBU di Sumenep sering kehabisan stok BBM.
Kalaupun ada, hampir dipastikan selalu terjadi antrean panjang kendaraan yang
akan mengisi BBM.
Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep, Saiful Bahri, Sabtu (24/11/12)
menjelaskan, kelangkaan tersebut merupakan akibat dari pengetatan penebusan BBM
dari Pertamina. "Ini kan hampir tutup tahun, jadi ada pengetatan berupa
pembatasan penebusan BBM. Maksudnya supaya sisa kuota BBM bersubsidi yang ada,
mencukupi hingga akhir tahun," katanya.
Saiful memaparkan, berdasarkan surat dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas
Bumi (BPH Migas), kuota BBM untuk Kabupaten Sumenep pasca penetapan APBN
perubahan yakni 55.203 kilo liter untuk Premium, dan 29.901 kilo liter untuk
solar, per tahun. "Jatah itu dibagi untuk 19 SPBU/SPDN/APMS se- Kabupaten
Sumenep. Tidak ada subsidi tambahan, karena anggaran perubahan sudah di dok. Mau
tidak mau ya dilakukan pembatasan penebusan BBM," ujarnya.
Saiful mengungkapkan, penggunaan BBM subsidi di Sumenep ditengarai melebihi
jatah normal yang ditetapkan. Namun ia enggan membuka, berapa sisa kuota BBM
bersubsidi saat ini. "Kami tidak mendapat data resmi dari Pertamina,
tentang berapa kuota BBM bersubsidi yang sudah diserap di Sumenep. Kalau
sekadar angka kasar memang ada. Tapi yang jelas ada kecenderungan penggunaan
BBM yang berlebih," paparnya.
Saiful menyadari, kondisi kelangkaan BBM seperti saat ini membawa dampak
serius. Namun pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak, mengingat kebijakan
pembatasan penggunaan BBM bersubsidi untuk mengendalikan anggaran, merupakan
kewenangan Pemerintah pusat. "Bagi daerah-daerah yang kekurangan BBM bersubsidi,
bisa mengambil dari daerah yang surplus. Tapi itu pun merupakan kewenangan
Pertamina untuk memetakannya, bukan Pemerintah Daerah," terangnya.
Ia berharap agar kendaraan pribadi terutama roda empat, bisa beralih
menggunakan BBM non subsidi, sehingga ketersediaan BBM subsidi bisa diutamakan
untuk kendaraan atau alat transportasi umum. "Kalau kendaraan plat merah
kan sudah jelas harus menggunakan BBM non subsidi. Gerakan untuk menghemat BBM
subsidi ini sudah dilakukan sejak Agustus lalu. Sekarang mungin bisa diperluas
pada kendaraan pribadi, terutama roda empat," pungkas Saiful.
Artikel yang bermanfaat untuk kami. Butuh motor hubungi kami. Jika mas mau beli motor baru dan tinggal di area Tulungagung,Kediri dan Trenggalek. Bisa wa kami 085 872 760 350
BalasHapus