TULUNGAGUNG(PELITA)
Sebanyak delapan titik lokasi di dua Kecamatan di Kabupaten Tulungagung
mengalami longsor akibat curah hujan yang tinggi. Satu di antaranya jembatan
desa putus karenanya.
Menurut
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Agus
Purwanto, tiga titik longsor ada di Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo. Di
lokasi ini tiga lokasi tebing di belakang pemukiman warga longsor karena air
hujan yang turun cukup deras.
“Hujan
sejak sore membuat aliran air deras dan tebingnya tidak kuat menahan sehingga
terjadi longsor,” terangnya,(7/12/2012).
“Selain
itu, ada lima titik longsor di Desa Nglurup dan Desa Lodoyo, Kecamatan Sendang.
Di Nglurup, sebuah jembatan desa putus terkena longsor. Beruntung jembatan ini
hanya jembatan alternatif dan bukan utama. Longsor di kedua Kecamatan tidak sampai
merusak rumah warga.”
“Rata-rata
hanya menutupi jalan dengan material lumpur, serta talud ikut rusak,”
tambahnya.
Namun
Agus mengaku belum menghitung kerugian akibat bencana ini, karena masih melakukan
pendataan. BPBD saat ini masih berkonsentrasi untuk mengantisipasi longsor
susulan, mengingat saat ini curah hujan yang masih tinggi. Antara lain dengan
membuat tembok dengan karung-karung pasir.
“Untuk sementara kami antisipasi dengan menggunakan karung pasir agar
tidak ada lagi longsor susulan. Langkah selanjutnya masih kami bahas bersama,”
ujarnya.(tbn/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar