Tulungagung
(PELITA NASIONAL) - Sebuah mortir aktif sisa
peninggalan Perang Dunia (PD) II ditemukan di lubang galian gorong-gorong di
Jalan Diponegoro, Kelurahan Tamanan, Kabupaten Tulungagung.
Mortir aktif tersebut ditemukan Jafar (42) kuli bangunan asal Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu yang bertugas sebagai penggali gorong proyek Pemkab Tulungagung. Karena takut, dia segera menyerahkan mortir tersebut ke Polres Tulungagung.
“Kalau sampai meledak kami yang bekerja di sini bisa celaka,“ tutur Jafar, di Mapolres Tulungagung, Rabu (10/10/2012).
Menurut Jafar, mortir itu ditemukan di kedalaman tanah sekitar 1,5 meter. Setelah ditimbang di Mapolres, beratnya diketahui 8 Kg dengan panjang sekitar 30 cm.
“Awalnya saya kira besi biasa. Sempat terkena cangkul pula. Untungnya tidak meledak,“ terang Jafar kepada petugas.
Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Whisnu Hermawan Februanto mengaku telah mengecek temuan mortir tersebut. Pihaknya juga mengimbau kepada semua pihak, khususnya penggali gorong-gorong untuk segera melapor jika menemukan benda serupa.
“Memang mortir ini masih aktif dan diduga kuat peninggalan masa perang Dunia II,“ ujarnya.
Mengenai kenapa mortir tidak meledak, menurut Whisnu karena berada di kedalaman tanah yang bercampur dengan lumpur.
“Kalau tidak tertanam di lumpur benda ini rentan meletus. Saat ini kita simpan di tempat penyimpanan senjata milik Polri,“ pungkasnya.(*)
Mortir aktif tersebut ditemukan Jafar (42) kuli bangunan asal Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu yang bertugas sebagai penggali gorong proyek Pemkab Tulungagung. Karena takut, dia segera menyerahkan mortir tersebut ke Polres Tulungagung.
“Kalau sampai meledak kami yang bekerja di sini bisa celaka,“ tutur Jafar, di Mapolres Tulungagung, Rabu (10/10/2012).
Menurut Jafar, mortir itu ditemukan di kedalaman tanah sekitar 1,5 meter. Setelah ditimbang di Mapolres, beratnya diketahui 8 Kg dengan panjang sekitar 30 cm.
“Awalnya saya kira besi biasa. Sempat terkena cangkul pula. Untungnya tidak meledak,“ terang Jafar kepada petugas.
Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Whisnu Hermawan Februanto mengaku telah mengecek temuan mortir tersebut. Pihaknya juga mengimbau kepada semua pihak, khususnya penggali gorong-gorong untuk segera melapor jika menemukan benda serupa.
“Memang mortir ini masih aktif dan diduga kuat peninggalan masa perang Dunia II,“ ujarnya.
Mengenai kenapa mortir tidak meledak, menurut Whisnu karena berada di kedalaman tanah yang bercampur dengan lumpur.
“Kalau tidak tertanam di lumpur benda ini rentan meletus. Saat ini kita simpan di tempat penyimpanan senjata milik Polri,“ pungkasnya.(*)
BalasHapusArtikel yang bermanfaat untuk kami. Butuh motor hubungi kami. Jika mas mau beli motor baru dan tinggal di area Tulungagung,Kediri dan Trenggalek. Bisa wa kami 085 872 760 350