PAMEKASAN (PELITA): menanggapi tudingan miring atas dirinya yang
diduga telah melakukan pemotongan dana fungsional sebagian guru di Kecamatan
Pademawu, Drs.
Maksum selaku ketua Pengawas Pendidikan
Agama Islam (PPAI)
Kecamatan Pademawu membantah tegas tidak melakukan, bahkan menyerang balik nara
sumber yang tidak jelas dalam pemberitaan di salah satu Media Cetak Harian
Madura.
Dari hasil investigasi koran ini, saudara Drs. Maksum yang didampingi beberapa dewan guru saat
dikonfirmasi pemburu berita di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathaliul Ulum 1
(22/05) desa Pademawu Timur menuturkan, tudingan miring atas dirinya yang
dilancarkan oleh nara sumber yang tidak jelas dalam salah satu media cetak
harian madura dimaksud adalah suatu
perbuatan yang dhalim, bahkan fitnah jahanam. Katanya!
Dan katanya lagi, bagaimana saya dapat melakukan
pemotongan dana fungsional guru mas..s? kalau mikanisme pendistribusiannya dilakukan oleh pihak Bank dengan mendasarkan pada buku
rekening penerima dana fungsional itu
sendiri dan diterima langsung oleh masing-masing penerima dana fungsional itu
sendiri. Jelasnya!
Lagi katanya, tidak menutup kemungkinan saudara Maksum akan menempuh langkah-langkah hukum untuk mencari
keadilan. Karena, perbuatan yang telah dilakukan oleh nara sumber yang tidak
jelas itu, telah menimbulkan dampak pencemaran nama baik atas dirinya,
institusi tempat Maksum mengabdi dan dampak psikologis pada keluarganya.
Kesalnya!
Kalau identitas nara sumber saja bersembunyi dibalik
topeng, maka”hati dan fikirannya patut dipertanyakan mas..s? ada indikasi,
orang yang tidak jelas itu mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu yang
buruk pada diri saya, dan nara sumberdimaksud patut dijuluki orang yang
pengecut. Sindirnya!
Terkait dengan adanya isu pemotongan
dana fungsional guru NON PNS di Kecamatan Pademawu yang dilakukan oleh saudara Maksum, PELITA
GROUP sempat
melakukan konfirmasi dengan saudara Gani, S.Pd.Idi kediamannya desa Lawangan Dayaselaku ketua Ikatan Guru Raudlatul Athfal(IGRA) Kecamatan Pademawu (23/05). Dengan santainya Ganimemaparkan, sampai saat ini dirinya belum pernah
menerima keluhan dari guru-guru penerima dana fungsional NON PNSyang dilakukan pemotongan, katanya!
Dan katanya lagi, kalau ada yang berani memotong dana
fungsional guru NON PNS di Kecamatan Pademawu, pasti kami akan rame-rame dan saya akan berdiri
di GARDA paling depan, mas..s. Dipotong-potong
kayak tali aja. Candanya!
Disentuh kedekatannya dengan saudaraMaksum selaku ketua PPAI di Kecamatan Pademawu, Ketua
IGRA mengaku kenal
dengan saudara Maksum laksana guru dan murid. Masak saya gak kenal dengan
pembina saya mas? Tambahnya!
Selanjutnya, Gani tidak menampik organisasinya
mempunyai kas keuangan yang bersumber dari anggotanya yang terdiri dari
guru-guru. Tetapi sumber dana dimaksud dihimpun secara suka rela, bahkan ada
yang tidak memberi juga tidak apa-apa. Adapun dana yang dihimpun IGRA diperuntukkan sebagai peningkatan mutu pendidikan,
dengan menggelar pertemuan-pertemuan mingguan/bulanan, dan saudara Maksum selaku pembinanya, imbuhnya!
Ditemui koran ini di Base Camenya Lembaga Pengawas Korupsi dan Pemantau Penegak Hukum
Indonesia (LPK-P2HI)didesa Murtajih (24/05), Bakorwil
Madura LPK-P2HI Ir.H. Rahmatullah,MM melalui sekjennya
Abdul Mukti yang
didampingi Tim Investigasinya mengatakan,”Beberapa waktu lalu lembaganya memang
telah berkoordinasi dengan Lembaga
Perlindungan Konsumen dan Pelaku Usaha (LPK-PU), dan telah melakukan monitoring di beberapa sekolah di
bawah naungan Kementerian
Agama, khususnya
Kecamatan Pademawu.
Kemudian, investigasi dimaksud terkait dengan adanya pemberitaan dari
salah satu media cetak harian Madura beberapa waktu lalu yang membeberkan adanya
dugaan pemotongan
dana fungsional guru NON PNS di Kecamatan Pademawu yang dilakukan oleh saudaraMaksum selaku ketua PPAI/pembinanya.
Selanjutnya Abdus Salam selaku pentolan dari LPK-PU menambahkan,”Begini mas-begini mas, setelah kami
menindaklanjuti informasi dimaksud, Jauh
Panggang Dari Api.
Karena sampai saat ini Tim
Investigasi kami belum menemukan
bukti-bukti yang menguatkan adanya dugaan pemotongan dana fungsional
dimaksud, lebih-lebih dalam pemberitaan surat kabar dimaksud tidak mencantumkan
nama/inisial nara sumber yang jelas, hingga
berpotensi menimbulkan dugaan,” Nara sumber terkesan mencari sensasi dan
upaya-upaya penghambatan program pemerintah”, pungkasnya!(a.salam)
BalasHapusArtikel yang bermanfaat untuk kami. Butuh motor hubungi kami. Jika mas mau beli motor baru dan tinggal di area Tulungagung,Kediri dan Trenggalek. Bisa wa kami 085 872 760 350